Rabu, 26 Oktober 2011

Salah Kaprah yang Parah

SMeCK HOOLIGAN,
Dalam anatomi tubuh manusia, kepala berperan vital sebagai pengendali saraf motorik. Yang membuat keseluruhan gerak padu tubuh terkoordinasi dan padu. Tanpa mengeyampingkan fungsi organ-organ lainnya.

Hal ini berlaku sama dalam suatu skuad atau tim. Pelatih kepala memegang peran pengendali utama keterpaduan kemampuan, ritme permainan, dan memelihara kadar kebugaran fisikal pemain. Strategi, taktik dan karakter akan tercermin melalui cara bermain tim.

Itu sebabnya filosofi tiap pelatih berbeda dan unik. Sebab itu, alangkah menggelikan jika ada pernyataan siapapun pelatih kepala PSMS ia hanya dijadikan sebagai boneka. Garis fungsi pengurus dan tim sangat berbeda. Jika dicampur aduk maka hasilnya bakal amburadul.

Contoh paling sederhana; Bos Chelsea, Roman Abramovich yang berusaha menyetir Mourinho (pelatih kepala saat itu) harus menelan pil pahit dengan kegagalan di liga champion. Massimo Moratti di Inter Milan. Intinya, setiap kali kepengurusan masuk mengurusi persoalan teknis yang jadi ranah pelatih, hasilnya tak pernah bagus.

Seabrek masalah masih belum tuntas diselesaikan. Tapi elit PSMS masih saja berulah. Berpikirlah jernih, tempatkan peran sesuai fungsi, dan soliditas meraih visi bersama. Mari berikan wewenang penuh pada pelatih kepala, siapapun nantinya yang akan ditunjuk. Salam Sada Roha


Wahyudinata Simangunsong
Ketum SMeCK HOOLIGAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar