Jumat, 24 Februari 2012

Mengusung Target 10 Besar "Putaran Pertama"

Melakoni tiga laga dalam kurun
waktu sembilan hari jelas bukan perkara
mudah. Nyaris persis "Boxing Day
Moment", kini PSMS harus melakoni apa
yang saban tahun dijalani klub-klub Liga
Inggris. Tuntas dua laga tur Jawa Timur,
versus Persela Lamongan (28/2) dan
Deltras Putra Sidoardjo (3/3), pasukan
Ayam Kinantan terbang jauh ke tanah
Papua untuk menantang Persidafon
Dafonsoro (7/3).
Jadwal lanjutan kompetisi Indonesia Super
League (ISL) 2011-2012 yang sangat ketat
ini tentunya berpengaruh besar pada
levelitas stamina pemain. Level kebugaran
fisik pemain PSMS pada dasarnya termasuk
bagus. Namun masa recovery yang
terbilang sangat singkat, tak pelak
memunculkan kekhawatiran juga. Apalagi
di lain sisi, manajemen menargetkan PSMS
untuk setidaknya berada di jajaran 10 besar
pada akhir putaran pertama.
Untuk sampai pada target ini, minimal
PSMS harus mampu meraih tiga poin (tidak
kalah dari tiga laga tandang tersebut).
Dengan catatan, dua pertandingan
selanjutnya di Stadion Teladan, masing-
masing kontra Persija Jakarta (26/3) dan
PSPS Pekanbaru (29/3), wajib
dimenangkan. Tambahan sembilan poin,
syukur-syukur bisa lebih, akan
mengamankan PSMS di posisi delapan
sampai 10 klasemen.
"Tentu bagi saya ini amanah dari pengurus
dan juga masyarakat Medan. Jelas tidak
mudah, tapi saya merasa tertantang untuk
bisa melakukannya," ucap Carataker Pelatih
Kepala PSMS Medan Suharto AD saat
berbincang dengan Tribun di Medan, Kamis
(23/2).
Barangkali sadar akan berbagai faktor yang
menyertai perjalanan timnya, teknis
maupun nonteknis, Suharto tak bicara
muluk. Namun satu hal ia garisbawahi,
pada tur tandang kali ini, PSMS harus bisa
memperbaiki rekor. Sejauh ini, empat laga
di luar Teladan berakhir miris. Tiga kalah
dan hanya satu kali bisa membawa pulang
satu poin.
"Kita ada lima pertandingan lagi. Poin
maksimal yang tersedia 15. Itu cukup untuk
membawa kita naik ke papan atas. Tapi
saya tidak ingin mengatakan itu. Sepakbola
bukan matematika. Ada banyak faktor yang
bisa mendorong satu kesebelasan
memperoleh kemenangan, juga sebaliknya,
signifikan memengaruhi performa yang
berujung pada kekalahan. Rocevery, cedera,
ancaman akumulasi, itu semua faktor yang
penting. Sebagai pelatih kita sudah lakukan
langkah-langkah antisipatif. Stamina adalah
kunci utama. Pada dasarnya pemain-
pemain kita sudah memiliki tingkatan
stamina lumayan, tinggal meningkatkannya
secara bertahap," kata Suharto yang
menyebut, kebijakan rotasi besar
kemungkinan akan diambil untuk
mengoptimalkan performance pemain.
Striker PSMS Osas Ikpefua Marvelous Saha
yang dihubungi Tribun lewat sambungan
telepon mengatakan, ia tak mempersoalkan
sekiranya ada kebijakan rotasi. "Ini
berhubungan dengan strategi pelatih untuk
meraih kemenangan. Kami harus siap jika
diganti, friend. Yang penting PSMS
mendapatkan hasil bagus. Menang dan
kalah itu bukan menang kalah Saha, tapi
menang dan kalah PSMS sebagai tim,"
sebutnya.
Realistis
Manajer Tim PSMS Benny Tomasoa
mengatakan, target posisi sepuluh besar
bukan target yang mengawang-awang.
Target ini menurut Bento -sapaan akrab
Benny Tomasoa- masih realistis.
"Kalau bisa kita maksimalkan semua laga
kan lebih bagus. Tapi ini tidak kita
paksakan. Poin penuh cuma kita canangkan
untung dua laga di Teladan. Sedangkan di
luar, empat poin, atau paling minimal tiga
poin, kami pikir menjadi target poin yang
wajar untuk dibawa pulang," ucapnya.
Terkait isu evaluasi terhadap sejumlah
pemain yang kencang berkibar dalam dua
pekan terakhir, secara khusus, Bento
meminta para pecinta PSMS (khususnya
kalangan kelompok suporter) untuk
bersabar. "Kami paham, kok, pandangan
dan keinginan suporter. Kami mohon untuk
bersabar. Tunggulah hingga putaran
pertama berakhir," kata Bento.

SMeCK Hooligan berbaur dgn Singa Mania & Baladas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar